Guna menyadarkan pentingnya data kesehatan dan menggalakkan Transformasi digital sektor kesehatan di Indonesia termasuk di Sumatera Utara (Sumut), Talkshow bertajuk My Data Our Health “Peran Puskesmas dalam Tata Kelola Digital Kesehatan di Era Transformasi Digital dilaksanakan pada Kamis (20/6) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UINSU, Tuntungan.
Direktur Transform Health Indonesia Deddy Dermawan menyampaikan bahwa data kesehatan itu sangat penting selain memudahkan dan mempercepat mendapatkan layanan kesehatan, Masyarakat juga bisa mementanance kesehatannya.
“Literasi digital memungkinkan masyarakat untuk langsung menggunakan teknologi digital demi kesehatannya.
Saat ini, katanya pemerintah telah menyusun sebuah platform yang bernama “Satu Sehat”. Salah satu fiturnya adalah memantau kesehatan pribadi. Masyarakat perlu memahami cara memanfaatkan dan menggunakan fitur ini secara efektif.
“Pemanfaatan teknologi kesehatan oleh masyarakat harus disertai dengan pemahaman tentang cara menjaga keamanan data. Penting bagi masyarakat untuk sadar akan data kesehatannya, dan di sisi lain, pemerintah juga bertanggung jawab menjaga kerahasiaan dan keamanan data tersebut. Petugas kesehatan perlu berkolaborasi untuk membangun tata kelola data yang baik dan bermanfaat bagi semua pihak,” urainya.
Deddy menyampaikan, pihaknya menargetkan pencapaian literasi digital ini secepat mungkin, idealnya sebelum tahun 2030. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang data kesehatan dan penggunaannya, kita berharap target universal health coverage bisa tercapai lebih cepat.
“Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui fitur dalam aplikasi “Satu Sehat” yang memungkinkan masyarakat mencatat dan mengakses data pribadi mereka, seperti riwayat penyakit dan pengobatan,” ungkapnya kembali.
Dengan adanya fitur ini, masyarakat bisa lebih waspada dan terinformasi tentang kondisi kesehatannya.
“Kita berharap bahwa masyarakat akan lebih paham bagaimana menggunakan teknologi dan data kesehatan secara mandiri, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua,” tutupnya.
Talksow ini dihadiri keynote speech seperti Prof. dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi PP IAKMI dan dihadiri narsumber seperti Dr. Basarian Yunus Tanjung, M.Si selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr. Taufik Riransyah, MKM selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan Koordinator Nasional Transform Health Indonesia, Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM.
Data memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek, termasuk dalam sektor kesehatan. Saat ini, pemanfaatan data masih terbatas dan dampaknya belum begitu besar.
“Ke depannya, kita perlu membangun dan mengelola data dengan baik, mulai dari entri data di puskesmas, posyandu, hingga pustu. Data ini nantinya akan terpusat dan dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya,” ujar Ketua Pengda IAKMI Sumut, Destanul Aulia,SKM., MBA-HM, Mec, Ph.D, dalam
Menurut Destanul, pusat-pusat kesehatan masyarakat akan berbagi data yang akurat dan terstruktur. Mahasiswa, peneliti, dan media dapat menggunakan data ini untuk berbagai keperluan, seperti mengembangkan tesis, membuat laporan, atau memantau perkembangan penyakit. Para pembuat kebijakan juga dapat memanfaatkan data ini untuk membuat keputusan yang lebih tepat.
“Pada seminar ini, bekerja sama dengan PP IAKMI Pusat dan Transform Health Indonesia, kami mengkampanyekan pentingnya data. Masyarakat diimbau untuk memberikan data diri yang benar dan puskesmas diharapkan memberikan data yang akurat. Dengan data yang valid, keputusan dan kebijakan yang diambil akan lebih berbasis bukti,” jelasnya.
Destanul menerangkan, data akan sangat membantu mengidentifikasi daerah mana yang sedang berjangkit penyakit, mana yang memerlukan perhatian serius, dan mana yang perlu difokuskan.
“Intervensi kesehatan bisa lebih disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap daerah. Masalah kesehatan yang sangat bervariasi memerlukan pendekatan yang berbeda di setiap daerah,” sebut Destanul.
Destanul berharap, semua stakeholder yang hadir hari ini, mulai dari puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota, lembaga akreditasi puskesmas, hingga organisasi profesi, diharapkan dapat mengkampanyekan pentingnya data.
“Dengan data, program-program kesehatan bisa dibuat lebih presisi dan tepat sasaran, menghemat anggaran, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi,” tandasnya.
Kata Destanul, penggunaan data yang benar tidak hanya akan membantu dalam penanganan pasien, tetapi juga dalam memahami tren dan fenomena kesehatan secara umum. Data makro ini akan sangat berguna bagi rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan intervensi yang tepat di lapangan.
Ke depannya, akan fokus pada integrasi layanan primer yang berbasis data. Program ILP (Integrasi Layanan Primer) akan mendesain puskesmas untuk mengikuti program-program berdasarkan situasi aktual di lapangan.
“Program kesehatan akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti TB pada anak-anak atau dewasa. Transformasi dalam sistem kesehatan ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Mari kita bersama-sama mengoptimalkan penggunaan data demi peningkatan kualitas layanan kesehatan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dekan FKM UINSU, Prof. Dr. Mesiono, S.Ag., M.Pd menyampaikan, ucapan terima kasih atas terselenggaranya acara ini.
“Kami merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada FKM UIN Sumatera Utara Medan untuk menjadi mitra sekaligus tempat pelaksanaan kegiatan “My Data Our Healt” ini. Kami sangat bangga dan senang bahwa FKM UIN Sumatera Utara Medan dapat menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam pengembangan ini,” ujarnya.
Keberadaan FKM UIN Sumatera Utara Medan, kata dia, adalah bukti bahwa kita semua ingin tetap eksis dan berkembang bersama.
Seminar dan talk show “My Data Our Health” ini adalah bagian dari kebahagiaan yang kita rasakan sebagai ilmuwan di bidang kesehatan masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya narasumber yang kompeten, kita dapat menggali lebih dalam tentang peran Puskesmas dan fakultas-fakultas kesehatan dalam era transformasi digital ini. Pengelolaan kesehatan yang baik memerlukan data yang akurat, karena data adalah esensi dari keilmuan yang efektif dan efisien dalam mengelola sebuah organisasi,”