FKM UIN SU GELAR SEMINAR NASIONAL KESEHATAN

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan bekerjasama dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia melaksanakan kegiatan seminar denga tema “ perubahan iklim dan kebijakan upaya pencegahan penyakit menular dan stunting, Jumat, (12/02/2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini dibuka langsung oleh PLt. Dekan FKM UIN Sumatera  Utara Medan Dr. Muhammad Furqan, S.Si, M. Comp., Sc. Dalam sambutannya beliau menyampaikan sangat senang  dengan pelaksanaan kegiatan ini dengan harapan FKM UIN Sumatera Utara Medan terus berkontrubusi untuk mengembangakan ilmu pengetahuan ilmu kesehatan dan dapat terus mengedukasi masyarakat luas.

Prof. Dr Arif Sumantri S.KM, M. Kes., dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai narasumber pertama menyampaikan tema “Perspektif pembangunan berketahanan iklim dengan eliminasi TBC dan target percepatan penurunan stunting di sumut 2024”. Beliau menyampaikan bahwa saat ini terjadi perubahan pada cadangan atau ketersediaan air dan terjadinya kenaikan suhu udara. Dampak perubahan iklim memberikan dampak negatif untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian ternyata lebih dari 91 persen kematian disebabkan karena  perubahan ikilim. “Indonesia mengalami masalah perubahan iklim. Potensi kekeringan dan ketersedian air yang terjadi akan meningkatkan kasus malaria. Dengan kekurangan air masyarakat akan mencari tempat penampungan air sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk”, ungkapnya.

Destanul Aulia MBA., M.Ec., Phd, dosen FKM USU sebagai narasumber kedua menyampaikan bahwa masyarakat pesisir memahami perubahan iklim yang terjadi dan mereka menyadari perubahan iklim dapat menyebabkan penyakit tropis. Namun banyak perilaku masyarakat pesisir yang harus diubah untuk menjaga ketahanan tubuh .

Sementara itu, narasumber ketiga Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes dosen FKM UIN Sumatera Utara Medan menyampaikan tema “Kontribusi lingkungan dalam percepatan penurunan stunting. Konteks dan penyebab stunting sangat multi kompleks, diantaranya pendidikan, sosial, budaya, politik, ekonomi, lingkungan dan lainnya. Menurut kementerian kesehatan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dan air minum yang layak dikonsumsi dapat penurunan angkan stunting.  “Rumah yang kurang mendaptakan pencahayaan dapat menyebabkan TBC, dan virus dari TBC tersebut dapat mengakibatkan stunting”, ungkapnya.

Seminar yang di pandu oleh moderator Fitriani Pramita Gurning, S. KM., M. Kes., dosen FKM UIN Sumatera Utara Medan ini berjalan dengan lancar dan audiens ikut terlibat aktif memberikan pertanyaan kepada narasumber.