FKM UIN SU MEDAN GELAR YUDISIUM SARJANA IX

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan melaksanakan yudisium sarjana IX dengan tema “ Menciptakan sarjana kesehatan masyarakat yang kompeten dan berkarakter Islami dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat“, di hotel Grand Inna Medan Senin (28/11/2022)

Sebanyak 142 mahasiswa program sarjana  ilmu kesehatan masyarakat di yudisium dari berbagai peminatan yakni peminatan epidemiologi, administrasi kebijakan kesehatan, keselamatan dan kesehatan kerja, gizi dan kesehatan lingkungan. Lulusan terbaik pada yudisium kali ini diraih oleh Ikhwan, S.KM  dengan IPK 3,88 dari peminatan epidemiologi.

Dalam sambutannya Plt. dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan Dr. Mhd. Furqon, S.Si., M.Comp., S.c., mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan studi dengan baik. Persaingan kerja diera revolusi industri yang merupakan era digitalisasi penuh persaingan dan membutuhkan  inovasi serta keahlian. Gelar yang diraih saat ini merupakan langkah awal untuk mengabdi dan mengimplematasikan ilmu yang di dapat ditengah-tengah masyarakat. “Asah terus soft skill anda. Karena saat ini, individu yang sukses bukan hanya orang orang yang pintar dengan banyaknya ilmu pengetahuan yang dimiliki, namun orang orang yang memilki kemampuan adaptasi dengan cepat dan komunikasi yang baik, serta mampu berkolaborasi, mampu bekerjasama dalam tim, ungkapnya”.

Selain itu acara yudisium FKM UIN Sumatera Utara Medan juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh kepala BPSDM Provinsi Sumatera Utara dengan tema “Sarjana kesehatan masyarakat di era digital”. Dalam orasinya beliau menyampaikan bahawa era disrupsi merupakan era dimana terjadi inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru.  Selain itu saat ini juga memasuki era digital, masa di mana aktivitas masyarakat hingga informasi disebarluaskan dengan menggunakan teknologi digital.

“Untuk itu seorang pemimpin kesehatan harus melek digital dan bisa memanfaatkan  kemajuan teknologi untuk kemajuan organisasi. Seorang pemimpin harus kreatif  dan terbuka dengan perubahan  serta memiliki dorongan kuat  untuk berinovasi” ungkapnya.

Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada peserta yudisium terbaik Ikhwan S.KM  dari peminatan epidemologi dan pemberiaan  penghargaan dosen kreatif terbaik I Fitriani Pramita Gurning S.KM., M. Kes., dosen kreatif terbaik II Eliska S.KM., M. Kes., dan dosen kreatif terbaik III Reni Agustina Harahap S.ST., M. Kes.